Tuesday, June 25, 2019

Keamanan pada Penggunaan SSH


Nama : Mirza Khamali , Mahasiswa : Pasca Sarjana Universitas Budi Luhur

SSH (Secure Shell) merupakan aplikasi klien dan server yang menyediakan secure remote login malalui internet maupun jaringan yang tidak terpercaya ( untrusted network ). Contoh Koneksi yang menggunakan SSH.


SSH bertujuan untuk menggantikan rsh, rlogin, rcp dan protokol telnet. SSH menggunakan protokol berbasis paket biner yang dapat bekerja pada semua lapisan transport yang mampu melewatkan data biner. SSH tersedia sebagai versi komersial dan versi gratis. Untuk versi gratis terdapat beberapa pilihan seperti OpenSSH (Unix,Windows) , LSH (Unix), PuTTY (Windows), Okhapkin’s port of SSH1 (Windows), MacSSH (Macintosh), TeraTerm (Windows), MindTerm (Unix,Windows), NiftyTelnet 1.1 SSH (Macintosh). Sedangkan untuk versi komersial SSH Communication Security (Unix,Windows), F-Secure SSH (Unix,Windows), Secure CRT, SecureFX (Windows), VShell (Windows).


Kenapa SSH diamankan? 

Karena settingan awal dan default pada ssh itu masih menjadi incaran empuk untuk penyerangan dari orang-orang, contoh macam-macam serangan ke ssh dictionary attacks , brute attach dll. Bagaimana jika ada seseorang yang bisa masuk ke ssh server maka orang tersebut dapat masuk ke server dan bisa akses ke directory komputer. Jika anda yang menjadi seorang admin server atau menjadi bagian team infra akan berasa malu kepada perusahaa anda, jika perusahaan anda mengetahui hal ini. Namun jika perusahaan anda tidak mengetahui telah terjadi penyusupan terhadap server tidak jadi masalah, tetapi masalah akan timbul jika penyusup tersebut malakukan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya merubah konfigurasi system sehingga server anda bermasalah dan masih banyak kemungkinan lainnya.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan SSH, yaitu :
  1. Gunakan password yang baik dan aman, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap keamanan ssh. Bayangkan saja jika anda menggunakan user “admin” dan passwordnya “admin”, user dan password seperti ini sangat umun dan mudah ditebak. Sebaiknya gunakan kombinasi huruf, angka dan symbol pada password anda.
  2. Melarang root login via SSH. Hal ini dilakukan karena jika password root dapat dibobol maka penyusup dapat dengan mudah melakukan segala hal di dalam computer kita.
  3. Mengubah default port ssh 22  ke port lain, misalnya port 1138.
  4. Secara default ssh mengijinkan semua user untuk login via ssh. Kita dapat mengaturnya agar hanya user tertentu saja yang dapat login. Misalnya kita hanya mengijinkan usera yang dapat login via ssh.
  5. Batasi pengakses dengan hanya mengijinkan IP tertentu yang dapat mengakses computer via ssh. Caranya dengan mengatur konfigurasi pada /etc/hosts.deny untuk mangatur IP yang tidak diijinkan meremote dan /etc/hosts.allow untuk mengatur IP untuk yang diijinkan untuk meremote.
  6. Menginstall denyhosts. Jika kita mempunyai sebuah server/komputer dengan IP public, server/komputer ini sangat rentan terhadap serangan dari luar. Salah satu serangannya, biasanya dilakukan dengan memaksa masuk ke server (login) dengan kombinasi username dan password yang berbeda-beda secara berulang-ulang. Denyhosts ini akan memblok IP yang gagal melakukan log in ke komputer/server dengan batasan beberapa kali percobaan. Alamat IP tersebut otomastis akan dimasukan ke dalam file /etc/hosts.deny. Salah satu kelebihan denyhosts adalah aplikasi ini dapat mengirim report melalui email.

Related Posts

0 comments: